15/09/12

Seandainya Kita Tidak Punya Hati

Bagaimana jika kita terlahir tanpa hati dan perasaan. Adakah rasa sayang, cinta, ataupun kepedulian dalam diri kita. Itu jelas mustahil.

Bagaimana jika kita terlahir tanpa hati dan perasaan. Akankan airmata terlahir. Akankan rasa cemburu bisa hadir dalam kehidupan ini. 

Terkadang jika kita mau mengedepankan ego kita, mungkin kita lebih memilih untuk tidak memiliki hati karena kita terlalu sering terluka. Karena kita terlalu sering meneteskan airmata yang disepelekan banyak orang.
Namun, ketahuilah. Tuhan yang menciptakan kita dengan hati bukan tanpa maksud. Tuhan telah menganugerahi kita  hal yang tidak bisa tergantikan oleh apapun. Karena hati bekerja dengan sendirinya. Tanpa ada yang meminta. Hati membantu kita untuk melengkapi logika kehidupan. Memang terkadang mereka tidak bisa dihadapkan dalam hal yang sama.

Terkadang dalam permasalahan, bagi kaum hawa. Hati menjadi salah satu senjata untuk menjalankan pemikiran kita dalam menyelesaikan masalah. Sehingga tidak sedikit kaum hawa mencampur adukan emosi dan perasaannya dan bukan hal asing lagi jika sosok sok tegar ini meneteskan airmata. Mungkin tidak sedikit pula sebagian dari wanita berpikiran, bagaimana jika aku tidak memiliki hati ? mungkin kita tidak akan terlalu sakit menghadapi suatu permasalahaan, mungkin kita tidak akan terlalu menyayangi seseorang, bahkan mungkin kita tidak akan terlalu terluka jika kita dikecewakan. Itu mungkin sedikit pemikiran singkat jika kita tidak memiliki hati.

Namun, pernahkah kalian berfikir, kelak kalian akan menjadi ibu adi anak-anakmu. Menjadi istri dari suamimu. Tanpa hati, kesabaran dalam menjalani hidup pasti tidak akan kau dapatkan. Banyangkan jika kehidupan ini tanpa keselarasan. Dunia ini pasti menjadi skenario sandiwara yang tiada ujung. Tuhan menganugerahi kita hati untuk saling menyayangi satu sama lain, untuk Saling mencintai satu sama lain, untuk saling mengerti dan memahami satu sama lain. Untuk saling menghargai kepedulian satu sama lain. Bukan untuk saling melukai, bukan untuk menorehkan kepedihan satu sama lain. Syukurilah, jika Tuhan masih menganugerahimu hati. Karena Dia sangat menyayangi makhlukNya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar