08/09/12

Ketika Aku Menyerah

aku terdiam, mencoba memahami isi hatiku sebenarnya. aku mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya aku inginkan saat ini. mungkin dirasa cukup egois, namun aku seperti ini hanya ingin berusaha melindungi diriku sendiri agar tidak semakin terluka. sebenarnya, aku ingin kau memahamiku tanpa harus aku mengucapkan keinginanku, tanpa harus menjelaskan sesuatu yang menurutku sulit untuk ku ungkapkan. aku hanya bisa menyimpannya rapat-rapat, dan merahasiakannya darimu. 

memang bukan hal yang mudah memendam semuanya, tapi buatku ini yang harus aku lakukan untuk membuatmu menyimpulkan segala hal tentangku. aku rela menerima segala tuduhanmu terhadapku. asal kau berjanji akan bahagia. dalam diamku, aku tidak pernah berhenti bersenandung dalam doa, untukmu. agar kau selalu baik-baik saja. aku tidak tahu apakah kau juga demikian terhadapku. terkadang aku terlalu lelah, jika pikiranku hanya tertuju pada sosokmu. yang aku takutkan, kau justru tidak pernah mengingatku sedikitpun. bukankah itu tidak adil. bukankan itu semakin membuatku terluka. 

sebenarnya aku tidak ingin tahu menahu tentangmu, namun mau tidak mau saosokmu selalu menggerogoti pikiranku hingga mengabaikan semuanya. entahlah, aku tidak mengerti mengapa aku sebegitu gila mengingatmu. aku tahu ini memang kehendak sang Maha Kuasa, jika aku mengelakpun itu jelas tidak mungkin. hanya bisa menjalaninya seperti skenario yang telah Dia buat untukku. menyakitkan itu pasti. ketika aku diampun air mataku dengan sendirinya menetes tanpa aku bisa mengendalikannya.

aku terluka, apakah kau tahu itu?
rasanya sungguh menyakitkan, tapi apakah ini membuatmu bahagia ?
jika iya jawabannya, aku akan merelakan hatiku terluka. maafkan aku. karena aku tidak bisa menjadi sesorang yang kau inginkan.

aku ingin kau merenung dalam diam, mengingatku sedikit saja. hanya sedikit dan sejenak diantara waktumu yang mungkin terisi tanpa aku. aku ingin kau mengingatku sebagai sosok yang selalu menyayangimu. yang selalu mendoakanmu. dan sosok yang menjadikanmu satu-satunya alasan aku menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar