03/09/12

Kepingan Hati

Tuhan, menciptakan kita dan menganugerahi sebuah hati yang belum sempurna. tugas kita adalah mencari hati yang sesungguhnya sudah terlahir untuk kita, namun Tuhan masih menyembunyikannya. Dan ketika waktu itu tiba, sempurnalah hidupmu. Ketika kita mulai bermain-main dengan hati. ketahuilah dia tidak akan pernah berhenti mengajarimu tentang arti pengorbanan. hati senantiasa hadir dalam jejak langkah kehidupanmu. hati mengajarkan kita untuk memahami tanpa harus menjelaskan. mengerti tanpa harus mempelajari. dan menghargai sebuah rasa yang terlahir dengan sendirinya.

hati selalu menuntun kita mengikuti nurani batin kita. terkadang, hati seringkali mempermainkan emosi kita sendiri. tanpa sadar berbagai jenis rasa dan asa muncul tanpa mampu kita kendalikan. bahkan tidak dapat kita pungkiri, karena hati kita terlihat begitu lemah. entahlah, ini sebuah anugerah atau justru sebaliknya. banyak makhluk seperti kita terlalu pandai menyembunyikan isi hatinya, hingga tidak seorangpun paham benak dalam hatinya. atau bahkan mengartikannya sebaliknya. menerka-nerka hati seseorang bukan perkara mudah. sisi negatif dari logika kita pasti akan lebih dominan dalam mengartikannya. inilah kecenderungan manusia yang selalu berprasangka.

tidak semua perasaan harus kita utarakan begitu saja. banyak hal yang kita bisa mengerti dengan mengandalkan fungsi hati. karena tanpa disadari hati sebenarnya mampu bercerita lebih dari apa yang sudah kita rencanakan. kepingan hati ini memiliki tingkat kepekaan yang luar biasa tinggi. sekali kau menggoreskan sedikit luka. dia akan terluka selamanya. dia akan selalu mengingatnya walaupun hati berusaha untuk melupakannya. hati yang sedang berbahagia sekalipun tidak pernah bisa melupakan luka itu. jadi berhati-hatilah menjaga hati yang merupakan anugerah untuk kita. hati akan senantiasa menekan rasa ego kita dalam menyelesaikan suatu persoalan. sekalipun air mata ikut andil didalamnya tanpa dia inginkan. entah, semuanya memang sudah diatur sedemikian rupa sehingga kita mau tidak mau hanya bisa menjalankannya dengan sendirinya. hati pasti bisa mengalahkan logika. karena hati mampu berdusta. bahkan untuk kebahagiaan yang hakiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar