20/11/10

My First Love


Cinta pertama,
Rasa ini muncul tanpa aku kendalikan, entah berawal dari apa? rasa ini hadir dan berusaha meruntuhkan pendirianku. Rasa yang aneh dan selalu membuatku gelisah, takut, bahkan penasaran.
Mata yang indah, tangan yang lembut, suara yang menggetarkan kudukku.
Awalnya, hanya sekedar sapaan untuk saling mengenal satu sama lain, berlanjut jadi obrolan yang menggelikan. Lelucon yang membuatku tak hanya tersenyum.
Dan saat itu..
Tuhan, siapakah sosok ini... ?
Tuhan, mengapa ada yang mengganjal di hati saya ?
Tuhan, Ada rasa yang menyesak, memaksa untuk keluar dari batasan yang selama ini aku buat ?
Lambat laun..
terkadang ada perasaan malu untuk semakin dekat dengannya,
ada pula perasaan gelisah saat tidak melihat sosokmu hati itu,
Ada perasaan takut saat mendengarmu sakit,
Ada perasaan marah saat melihatmu dengannya,
Ada perasaan bahagia saat kau bisa tersenyum karnaku,
Perasaan yang seharusnya nggak ada, perasaan yang selalu aku sembunyikan karna mungkin memang tidak berarti untukmu namun sebaliknya untukku.
Saat itu aku sadar, aku belum sepantasnya menyimpan rasa ini, aku masih belum tahu betul perasaan ini bisa membuatku sakit.
Tapi..
Entah ada dorongan yang memaksaku untuk tetap menyimpan rasa itu.
Ini yang pertama untukku, aku berdo’a “ Tuhan.. semoga dia jawaban atas do’aku... J
Ada keinginan mengungkapkannya, tapi aku rasa itu tidak perlu. Dan aku hanya menyimpannya hingga saat ini.
Teringat sebuah memory terindah saat itu, kau menatapku dan menghampiriku saat aku menangis di pojok kelas itu. Kau bilang tidak suka melihat cewek cengeng. Seberat apapun masalahmu jangan pernah menangis, karna wanita harus kuat seperti pria. Tanpa mendengar alasanku menagis dia pergi menjauh. Dan dengan seketika air mataku berhenti menetes. Dia tidak tahu, saat itu dialah yang membuatku menangis karna aku tidak mampu menahan rasa ini. Aku terlalu takut untuk mengungkapkan. Aku pecundang.
Dua tahun rasa ini aku pendam, hingga suatu saat dia harus benar-benar pergi dari kehidupanku. Walau tidak untuk selamanya, namun cukup membuat batinku tersiksa. Aku tahu kau pergi membawa kebahagiaanmu, namun kepedihan untukku.
Menyesakkan...
Saat harus tahu kau sudah memilihnya...
Tapi yang membuatku sakit, kita berpisah saat pertengkaran itu. Pertengkaran yang hingga saat ini membuatku tidak pernah menegurmu begitu pula sebaliknya.
Kau cinta pertamaku, selalu tersenyumlah...
Karna senyummu itu yang selalu membuatku kuat untuk menahan rasa ini hingga saat ini...
First Love Never Die

-Fifortunata-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar